Sudah dua bulan setengah sejak kepindahanku ke tempat baru, tak lagi bergumul dengan dunia anak-anak.
Bagaimanakah kabarku?
Sungguh, aku baik-baik saja 🙂
Bahkan tak pernah sebaik ini sebelumnya. Mm, baik dengan versi baru barangkali ya. Dengan hal-hal baru yang sedang mulai kusukai, karena ia telah menjadi bagian dari perjalanan hidupku.
Dua bulan setengah, aku mulai sadar. Kini aku miliki waktu untuk sekedar menikmati akhir pekan yang memang sudah menjadi hak ku. Menikmati keluangan waktu setelah jam kantor usai tanpa dikejar ini itu. Merasakan kebersamaan dengan anak-anak yang sebelumnya sulit sekali kulakukan.
“Bunda, kita kan juga anak-anak. Kenapa bunda sibuknya sama forum anak mulu?”kata si sulung suatu hari.
Pertanyaan yang tak lagi kudapati kini. Beberapa permainan yang biasa kumainkan saat ada di tengah forum anak, kini coba kumainkan bersama mereka. Alangkah bahagianya saat mereka menikmati hadirnya bunda di rumah, bukan sekedar ada jasadnya, tapi sibuk tanpa jeda.
Pada akhirnya aku sadar. Selalu ada alasan bagiNya untuk melakukan sesuatu. Untuk memindahkanku dari pekerjaan yang kusukai, sangat kusukai sebelumnya. Karena Dia tahu, ada anak-anak ini yang lebih membutuhkanku lebih dari siapapun. Ia membukakan jalan bagiku agar dapat menjadi sebaik-baiknya ibu bagi mereka. Untuk memperbaiki yang mungkin sudah terlewatkan sebelumnya.
Dia juga tahu, ada cita-cita yang tak lagi sempat kupikirkan sebelumnya. Ada hobi yang tak lagi sempat kujalani karena kesibukan selama ini. Maka inilah dunia baruku kini.
Dunia di mana kata seimbang menjadi sangat mungkin terjadi. Tak ada lagi yang bisa kusampaikan, selain kesyukuran yang tak henti.
Untukmu, diri. Melepaskan sesuatu yang amat kau cintai nyatanya tak pernah mudah, tapi percayalah, bukan tak mungkin kau bisa melakukannya. Karena melepas berarti juga menerima sesuatu yang lain, sesuatu yang sangat bisa jadi lebih baik untuk kehidupanmu. Hanya perlu sedikit waktu untuk menyesuaikan diri. Belajar mencintai lagi seperti dahulu. Meski tak berujung cinta, cukup tak berujung benci untuk menghadapinya. Kau tahu mengapa? karena tak membenci saja pun tak pernah jadi hal yang mudah, apalagi bagi dia yang dipaksa berpisah tuk bersatu dengan sesuatu yang baru baginya :))
Apapun itu, bersyukur sekali dengan hidupku hari ini. Kesyukuran yang moga mengantarku pada kebaikan lain yang Ia tunjukkan dalam skenarioNya yang selalu penuh cerita..
WFH, 12 Oktober 2020